Sifat Dasar Negara

From : S. N. Dubey
BY : M. Tasar Karimuddin


Hobbes memberikan gambaran yang suram tentang sifat dasar negara dimana manusia hidup sebelum negara terbentuk. Pada masa itu kondisi dunia sibuk dengan peperangan, tradisi dalam peperangan mengundang setiap manusia secara otomatis aktif didalamnya'', perang dimasa itu tidaklah terorganisir, akan tetapi perjuangan secara terus- menerus dari satu kaum hingga kekaum lainnya.

Dalam kondisi perang tersebut maka kondisi peradaban yang tidak konsekuen tercemar pula, disana tidak ada industri, navigasi, pengelolaan tanah atau bertani, pembangunan, sastra atau penulisan, dimana kehidupan manusia disaat itu terpencil, miskin, buruk, kasar dan buram.

Bahkan disaat itu tidak ada yang benar dan juga salah, keadilan ataupun tidak, bukanlah hal yang penting dimasa itu, semuanya sama, dimana rule kehidupan manusia dimasa itu mendorong setiap individu untuk berbuat apa saja untuk meraih apa yang dikehendaki, dan bila sudah memiliki mereka mencoba mempertahankannya sebisa mungkin.

Pandangan Locke terhadap sifat dasar negara berbeda dengan idenya Hobbes. Menurut Locke: awalnya dari sifat dasar negara manusia hidup bebas dan sederajat; setiap individu hidup diatas kemauaannya, Akan tetapi kemerdekaan belumlah resmi terbentuk pada masa itu.

Locke berpendapat bahwa sifat dasar negara itu ialah satu kedamaian, hasrat yang baik, saling tolong menolong dan menjaga satu sama lainnya. Sifat dasar hukum alam telah memberikan perlengkapan yang lengkap terhadap keadilan dan kewajiban mereka. Malahan kehancuran lahir dari sifat dasar hukum negara yang telah merusak organisasi yang ada, seperti hakim, penerapan hukum dan pelaksanaannya, semuanya memberikan efek terhadap peraturan yang ada.

sedangkan disisi lain Rousseau menjelaskan: sifat dasar negara itu merupakan periode kebahagiaan idilis, dimana manusia hidup bebas dan sederajat. Pada dasarnya manusia itu adalah makhluk yang memiliki tingkah laku dimana didorong oleh naluriah. Mereka memiliki bahasa yang berbeda, dimana tampa bahasa mustahil manusia bisa beradaptasi antar satu dan lainnya. Mereka tidak memiliki properti, dimana properti lahir dari ide atau gagasan sepintas, meramal apa saja yang diinginkan, ilmu pengetahuan, industri semuanya pada hakekatnya tidak merupakan sifat dasar, tetapi bahasa, pemikiran dan masyarakat termasuk hal yang dasar.

Namun kondisi ini tidak berjalan lama, dimana masa perkenalan properti pribadi dan pertumbuhan populasi berkembang pesat, maka kehidupan manusia mulai sengsara dan mendorong mereka untuk mendirikan dasar kemerdekaan.








0 comments:

Post a Comment